Jabarplus.id – Ketua Karang Taruna Kabupaten Bogor, Heri Gunawan menekankan seluruh pengurus Karang Taruna Kecamatan Cisarua untuk turun ke lapangan mensosialisasikan dan mengantisipasi bahaya HIV dan AIDS.
Heri menyampaikan, wilayah Selatan Kabupaten Bogor merupakan wilayah dengan Orang dengan HIV (ODHIV) terbanyak dari jumlah keseluruhan se-Kabupaten Bogor sebanyak 5.875 jiwa.
“Sehingga, Karang Taruna Kecamatan Cisarua harus lebih aktif dalam mengawasi, mengantisipasi, dan mengedukasi masyarakat tentang persoalan ini,” kata dia di Raker Karang Taruna Kecamatan Cisarua, Jumat 2 Mei 2025.
Menurutnya, Karang Taruna harus bisa menjadi pelopor yang edukatif dalam mensosialisasikan bahaya permasalahan-permasalahan sosial, salah satunya penyakit HIV dan AIDS.
“Kita memiliki kepengurusan hingga desa, bahkan RW. Oleh karenanya, mari sama-sama kita jaga masyarakat dari HIV dan AIDS dan mengedukasi mereka,” papar dia.
Heri menjelaskan, Karang Taruna bisa berkolaborasi dengan pihak sekolah, Kecamatan, hingga pemerintahan Desa dalam mensosialisasikan hal tersebut. Dengan begitu, lanjut dia, masyarakat lebih hati-hati dalam terhadap apa yang dilakukan.
“Kolaborasi adalah kunci untuk menyelesaikan segela persoalan. Ajak Pak Camat, pak Kades dan sekolah untuk mensosialisasikan permasalahan ini. Agar dampak, ilmu hingga informasi yang diserap masyarakat bisa maksimal dan cepat agar mereka melakukan antisipasi lebih dini,” jelas dia.
Menurut Heri, permasalahan HIV dan AIDS ini merupakan salah satu fokus yang saat ini tengah dijalankan oleh pemerintah Kabupaten Bogor dalam mengedukasi, mensosialisasikan, dan mencegah penyakit menular itu.
“Kita boleh fokus pada potensi di wilayah Selatan ini dengan wisatanya. Namun, kita juga jangan melepas permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat saat ini,” jelas dia.
Sebelumnya, Bupati Bogor, Rudy Susmanto minta jajarannya untuk melakukan langkah-langkah konkret untuk menangani persoalan HIV AIDS di Kabupaten Bogor. Hal ini ia tegaskan saat menerima audiensi Yayasan Lembaga Kajian Strategis (LEKAS), di Pendopo Bupati, Cibinong, Rabu (30/4) lalu.
“Pencegahan dan pengobatan HIV AIDS di Kabupaten Bogor adalah persoalan serius, pertemuan ini harus menghasilkan langkah-langkah konkret, langkah teknis, dan saya akan aktif di dalamnya,” tandas Rudy.
Ia mengaku, dirinya menerima saran dari organisasi yang membidangi, diantaranya adalah Yayasan LEKAS untuk kita rumuskan menjadi sebuah kebijakan.
” Yang kita lakukan hari ini tidak akan menyelesaikan di tahun depan, tapi langkah yang kita ambil hari ini, minimal akan berbuah baik di 20 tahun ke depan,” jelas dia.
“Pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakatnya, kita harus melindungi seluruh masyarakat kita. Kalau tidak kita mulai sekarang, dan kita pura-pura tutup mata yang rugi adalah kita sendiri,” tutup dia.